Menyair di 40 km/jam V.2
pagi itu berselimut
aku mengalir di dalamnya dengan kecepatan angin
pagi itu berkabut
memutih di sela asap knalpot
angin pagi itu menabrak tubuhku dalam laju 40 km/jam
menyalahkan dosaku
hingga aku sampai pada tumpukan sampah yang membusuk
dan teringat bahwa akulah sampah yang membusuk
hingga busuknya sampai di atas jalan layang
tempat mentari perak bersemayam pucat
melihat diriku
angin malam dingin membelai
selir yang menyemilir angin dari leher ke pelipis
membutakan dalam gelap malam
melupakan kata-kata yang ingin terucap dalam kantuk...
aku mengalir di dalamnya dengan kecepatan angin
pagi itu berkabut
memutih di sela asap knalpot
angin pagi itu menabrak tubuhku dalam laju 40 km/jam
menyalahkan dosaku
hingga aku sampai pada tumpukan sampah yang membusuk
dan teringat bahwa akulah sampah yang membusuk
hingga busuknya sampai di atas jalan layang
tempat mentari perak bersemayam pucat
melihat diriku
angin malam dingin membelai
selir yang menyemilir angin dari leher ke pelipis
membutakan dalam gelap malam
melupakan kata-kata yang ingin terucap dalam kantuk...
Comments