Dialog XXXI: Road to the Perfect Score

80% soal ujian adalah mudah
namun hanya 20% yang bisa dijawab

hari pertama ujian akhir semester genap tahun kedua.
aku bilang sebuah kekacauan, hanya berharap c di tangan.
aku tidak yakin dapat lulus semua mata kuliah.
namun aku ingin memasuki semester baru tanpa utang.
namun ayah bilang larilah pelan.
yang penting jangan berhenti.
namun dari matanya terlihat kekhawatiran jika aku tidak lulus satu mata kuliah.
pun aku tidak bisa bilang kepada ibu bahwa aku pecundang.
dan aku tidak dapat menunjukkan ip ku kepada adik bayi jenius ku.
bagiku sudah terlambat untuk berusaha.
meski masih dapat ku bekerja keras.

yah lakukan lah, kerja keras takkan mengkhianati mu. sedikit apapun itu.

sekarang aku tidak benar-benar membutuhkan seorang temanpun kecuali dia dapat menjawab semua pertanyaan untuk belajar menghadapi uas.

semua akan kembali kepada saat kosong. saat kamu membutuhkan teman untuk tertawa. saat ini, bertahanlah.

Comments

Anonymous said…
sekarang aku tidak benar-benar membutuhkan seorang temanpun kecuali dia dapat menjawab semua pertanyaan untuk belajar menghadapi uas.

wah, kalau gitu kita sekarang bukan teman donk :D
bukan -_- tapi rekan kerja di up

Popular posts from this blog

Dialog LXXX: Banyak Jalan Menuju Tomorrowland (Bag. 1/2)