Dialog XXXII: Nationalism of Take Home Test UAS PPKN

nasionalnasioanalaaraarrghhh!!!!! anjrit anjrit anjrit!!!!!

take home test
ujian akhir semester genap 2006-2007
mata kuliah pendidikan pancasila dan kewarganegaraan

fajar fauzi hakim
nim: 13305053

nasionalisme adalah suatu ideologi yang mulai berkembang pada abad 20. sejarah abad ke-20 memang banyak dipengaruhi oleh pencapaian-pencapaian dalam sains, khususnya fisika modern, sebagai bentuk pencarian manusia atas hakikat alam. abad ke-20 bukan hanya abad sains, tetapi juga abad nasionalisme. periode akhir dari milenium kedua ini diwarnai oleh dua perang dunia yang menelan korban jutaan jiwa serta kerugian ekonomi dan sosial yang luar biasa akibat pertentangan antarkelompok manusia yang dibatasi oleh sebuah konsep bernama bangsa, nation, yang ditopang oleh ideologi nasionalisme (sulfikar amir, epistemologi nasionalisme, kompas.com). dengan demikian, dapat dikatakan bahwa umurnya masih muda dan konsepnya masih tetap berkembang. bahkan di masa globalisasi yang disokong oleh teknologi informasi yang kian memasyarakat ini, nasionalisme tidak kehilangan gaungnya.
hambatan dalam perkembangan konsep nasionalisme ini adalah bahwa tidak ada pemahaman yang konsisten dan komprehensif mengenai konsep bangsa itu sendiri. saat di bangku sekolah dahulu, kita diajarkan bahwa bangsa indonesia ini terbentuk oleh ikatan sejarah, yaitu peristiwa kolonialisme belanda. tentu tidak semua bangsa di dunia dapat mendefinisikan bangsa berdasarkan latar sejarah seperti ini. jerman pada masa hitler misalnya mendefinisikan bangsanya berdasarkan kesamaan etnik yaitu etnik arya. sedangkan pakistan mendeklarasikan diri sebagai negara yang terpisah dari india oleh sebab ideologi islam, padahal india dan pakistan masih satu etnik.
jika kita melihat bangsa indonesia yang sudah terbentuk saat ini, tentu kita tidak dapat membatasi bangsa ini berdasarkan suku, agama, dan ras. bahkan secara fisik pun, hampir tidak mungkin. misalkan jika ada acara pameran pakaian tradisional antarnegara, orang jepang dapat menampilkan kimono, orang india dengan kain sarinya, dan orang eropa pun memiliki pakaian yang mewakili tradisi bangsa mereka masing-masing. kalau orang indonesia harus tampil, pakaian adat mana yang dia harus ambil? batik solo, kain songket, kebaya, baju koko, atau bahkan koteka-kah yang harus dipilih sebagai representasi bangsa indonesia? terlepas dari itu, bangsa indonesia telah ada dan telah didefinisikan pula identitasnya, tanah airnya, dan bahasanya. seakan-akan semua identitas ini dibuat oleh para pendahulu kita. untungnya pendahulu kita bukanlah pandir; mereka berada pada suatu masa saat nasionalisme indoesia berada pada akar musababnya: kolonialisme belanda. pada saat itu, perasaan kesamaan nasib yang menjadi nasionalisme menjadi kekuatan yang membawa kepada kemerdekaan.
sejarah kolonialisme belanda menjadi awal dari wawasan kebangsaan kita. ia menginisiasi pembatasan identitas bangsa indonesia sebelum bangsa ini mendapat identitas berupa tanah air dan beragam adat. maka, apapun itu, kita harus dapat menerima identitas bangsa ini. kecuali kita merasa mampu untuk melancarkan revolusi besar-besaran terhadap sistem-sistem adat, sosial, dan budaya.
ideologi pada dasarnya hanyalah sebuah pemikiran, kumpulan ide-ide. namun menurut the webster’s new collegiate dictionary, ideologi adalah cara hidup/ tingkah laku atau hasil pemikiran yang menunjukan sifat-sifat tertentu dari seorang individu atau suatu kelas. kita dapat mengartikannya bahwa ideologi yang dipegang suatu institusi akan menunjukkan karakter institusi tersebut. maka, ideologi apa yang sesuai dengan konsep nasionalisme dan kebangsaan indonesia?
nasionalisme telah menjadi bagian dari pancasila yang secara de yure merupakan ideologi bangsa indonesia. hal tersebut tercantum pada sila ke-3: persatuan indonesia. secara implisit, hal ini menyatakan bahwa perasaan nasionalisme adalah fondasi untuk terbentuknya indonesia yang satu.
siswono yudohusodo dalam sebuah artikel mengatakan bahwa pancasila sebagai ideologi memiliki karakter utama sebagai ideologi nasional. ia adalah cara pandang dan metode bagi seluruh bangsa indonesia untuk mencapai cita-citanya, yaitu masyarakat yang adil dan makmur. pancasila adalah ideologi kebangsaan karena ia digali dan dirumuskan untuk kepentingan membangun bangsa indonesia. pancasila yang memberi pedoman dan pegangan bagi tercapainya persatuan dan kesatuan di kalangan warga bangsa dan membangun pertalian batin antara warga negara dengan tanah airnya (siswono yudohusodo, ideologi pancasila di tengah perubahan dunia, suarapembaruan.com).
singkat kata, pancasila merupakan ideologi made in indonesia meski tentunya ada beberapa unsur dari ideologi lain yang dimasukkan. karena made in indonesia tentunya ia sesuai dengan identitas bangsa ini.
namun pada akhir artikel beliau menambahkan bahwa pancasila sebagaimana ideologi manapun di dunia ini, adalah kerangka berfikir yang senantiasa memerlukan penyempurnaan. karena tidak ada satu pun ideologi yang disusun dengan begitu sempurnanya sehingga cukup lengkap dan bersifat abadi untuk semua zaman, kondisi, dan situasi. setiap ideologi memerlukan hadirnya proses dialektika agar ia dapat mengembangkan dirinya dan tetap adaptif dengan perkembangan yang terjadi. dalam hal ini, setiap warga negara indonesia yang mencintai negara dan bangsa ini berhak ikut dalam proses merevitalisasi ideologi pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. oleh karenanya, prestasi bangsa kita akan menentukan posisi pancasila di tengah percaturan ideologi dunia saat ini dan di masa mendatang.
yang perlu di garis bawahi dari pernyataan di atas adalah baris kedua sebelum terakhir: kesaktian pancasila diukur oleh karya dan perbuatan bangsa indonesia. maka tatkala bangsa ini mengalami krisis multidimensi, maka akan dipertanyakanlah ideologi bangsa indonesia dan dengan demikian, akan dipertanyakan pula nasionalisme dan identitas kebangsaan kita.
sebagai suatu bagian dari masyarakat dunia, bangsa indonesia, sekencang apapun gaung nasionalisme diteriakkan, tidak luput dari globalisasi yang mengikis pelan-pelan rasa nasionalisme. teknologi dari luar negeri menjadi bagian dari globalisasi dan bersama dengan para teknokrat dan birokrat melaksanakan pembangunan bangsa ini. namun pada akhirnya kita memandang terlalu baik kepada bangsa yang memiliki teknologi lebih maju tersebut sehingga kita menyerap begitu saja segala kebudayaan dan ideologi yang berasal dari bangsa tersebut. padahal, belum tentu semuanya itu lebih baik dari apa yang telah kita miliki. akhirnya kebudayaan dan identitas bangsa mulai memudar. dan terjadilah krisis kepercayaan diri dalam bangsa kita terhadap nasionalisme yang kita punya sendiri.
solusinya adalah seperti yang telah dijabarkan, bahwa prestasi kita lah yang dapat mengukuhkan kekuatan pancasila di mata dunia. maka salah satu cara untuk meningkatkan nilai prestasi itu adalah memperkuat lagi bidang teknologi kita dengan ditopang dengan sistem ekonomi yang baik. ini dapat dilakukan dengan atau tanpa bantuan pemerintah.

sumber:
www.kompas.com
www.suarapembaruan.com
www.id.wikipedia.com
www.koranthecampus.wordpress.com

meski ini memang jauh dari sempurna, namun mulai menulis lagi dan mulai berfikir lagi adalah hal yang baik ^_^. yah, yang penting cukup lah buat lulus dari mata kuliah ppkn.

anjritnya itu aku ngerjain tugas ini jadi ga terlalu belajar buat metnum... aaaraaghghghghgh!!!!

Comments

Anonymous said…
Ngomongin apa sih jar, bingung ah..
Anonymous said…
Ah, yang atas salah linknya. :D.
sama awak juga binun.
Anonymous said…
Kasihan...kasihan...
Tapi nggak papa, saya juga pernah ngalamin yang begituan...tapi saya nggak mau lagi!!
Nggak mau lagii...!!
Sarua, urang ge lieur kunu kitu mah, teu resep!!

Popular posts from this blog

Dialog LXXX: Banyak Jalan Menuju Tomorrowland (Bag. 1/2)