Dialog LXII: Life Lesson Part 3

#4 this is how He cheers us

tidak biasanya saya merasa sangat lemas. memang sih tadi pagi hanya sarapan dengan energen, tapi jarang selemas ini. sejak kuliah pagi hingga siangnya, saya mulai dihinggapi penyakit 'ngantuk di kelas'. sehabis kuliah sinyal, saya mulai sangat lemas, tapi memaksakan shalat terlebih dahulu sebelum makan siang. dan tidak ada efek yang begitu signifikan dari makan siang. akhir-akhir ini saya merasa hanya memakan makanan, tidak menyerap berkah maupun gizinya.

ada tugas yang harus dikerjakan, yang tertunda sejak kemarin karena tidak mood -_-. deadline adalah pukul 4 sore (tugas dikumpul saat kuliah) dan saya sedang menyelesaikannya di faster (laboratorium komputer prodi teknik fisika) saat melihat jam dinding menunjukkan pukul setengah 4. merasa tak mungkin menyelesaikannya dengan masalah yang sedang mengganggu, saya menyerah.

saya terlalu meremehkan tugas ini, 3 halaman essay dan 5 soal lainnya. saya kurang paham kenapa saya tidak mood mengerjakannya sejak kemarin. padahal motivasinya sudah sangat jelas: ini adalah kuliah sudah 2 kali saya ikuti dan belum lulus -_-.

mungkin karena masalah itu memang mengganggu.

atau mungkin saya memang sangat pemalas? tidak perlu mencari alasan lain. kalau memang benar, kenapa saya harus memikirkan masalah itu? kenapa saya harus berpikir? dengan badan yang lemas saya merasa semakin lemah. tidak mungkin mendapatkan masa depan yang cerah. cita-cita yang diangan-angan serasa kapas-kapas yang dapat terhamburkan saat saya bernapas. hambur bersama kebahagiaan yang belakangan ini sangat jarang saya rasakan.

produktifitas sejalan dengan kebahagiaan. mungkin karena kurang merasa bahagia, saya tidak produktif mengerjakan tugas. namun seringkali saya merasa bahagia setelah mengerjakan tugas dengan baik. jadi, karena belakangan jarang mengerjakan tugas dengan baik, saya kurang merasa bahagia. sepanjang jalan menuju salman untuk menjalankan sholat ashar, saya memikirkan hal-hal tersebut. sambil mencoba untuk tidak banyak berpikir.

sampai di salman untuk sholat ashar, saya heran juga kenapa ashar ini sepi, namun orang-orang yang keluar masjid nampaknya menandakan sholat jama'ah telah selesai. dengan sedikit jama'ah lainnya saya sholat ashar. usai shalat sambil berdzikir saya masih agak termenung. tetapi, kenapa orang-orang ini melakukan sholat sunnah setelah ashar?

jam dinding menjelaskannya.

pukul 3 kurang sepuluh.

@%$#@$@!!!!!!!!!!!!!!!!!! fajaaarrr kamu buoooddddoooooohhhhh!!!!!!!!

masih mending kalau cuman salah lihat jam. untungnya kamu tidak cukup bodoh untuk mengira bahwa Allah sedang memutarbalikkan waktu untukmu -_- meski mungkin saja sih.

argh! sudah cukup buang-buang waktu dengan jalan bolak-balik kampus-salman! masih ada waktu untuk menambah tugas yang bisa dikumpulkan.

lagi-lagi kekonyolan, jar ^_^ dan begitulah, kamu dibuat bersemangat lagi.

Comments

Zakky Rafany said…
Katanya ada virus kiriman dari Singapore Jay..Jd berhati2lah kawand!
Hidup Persib!

Popular posts from this blog

Dialog LXXX: Banyak Jalan Menuju Tomorrowland (Bag. 1/2)