Dialog LXVIII: ***ta


[intro] d em 4x
mengalun padi-harmoni. sekarang pukul 22 lewat di tanggal 22 mei. hari yang tidak begitu biasa. melewati salah satu ujian dengan relatif lebih baik (yang satunya lagi lebih buruk). mendapat nasihat dari orang nomor satu di teknik fisika angkatan 2005. pertama kalinya mengunjungi lagi tempat nongkrong yang ditinggalkan lebih dari sebulan. beli tiket untuk nonton oz box fest. makan malam di luar sendiri lagi setelah lama tidak. browsing ga jelas, mengunjungi detik.com dan menemukan blog berjudul "haruskah c***a diperjuangkan…??" yang di post tanggal 22 mei dan sudah mendapat 22 comment. blog typical female bagiku, saya memang tak mengenal pemiliknya, namun saya rasa yang dia alami sama dengan yang dialami banyak perempuan di dunia. di blog itu, mengalun padi-harmoni.
d em
d em
saya anggap suatu pertanda bahwa saya harus menulis tentang kata-yang-disensor-di-blog-ini, c***a. nampaknya saya tidak begitu bisa. saya mempelajari dan memahaminya sebatas lewat pengalaman pribadi (karenanya bakal membocorkan banyak rahasia pribadi -_-). saya masih belajar. namun saya cukup mengerti bahwa itu adalah kata yang besar pertanggungjawabannya. untuk itu, saya kesampingkan Allah, Rasul, keluarga, dan saudara dari domain tulisan ini. untuk mereka, perlu suatu pembahasan khusus yang lebih berilmu dan hati - hati. untuk mereka, tulisan ini saya persembahkan. juga untuk setiap lelaki yang saya c**tai, juga perempuan.
d em
d em
kenapa lelaki ditulis di awal? -_-

panggil saya homo jika itu membuatmu senang -_- (saya bukan homo). namun kita telah menyepakati bahwa kepada lelaki lah perasaan itu pertama kali bersemayam.

lelaki itu pertama kali muncul di benakku sebagai anak nakal yang kelak akan saya musuhi. kemudian kami dekat, sehingga saya melupakan bagaimana caranya kami bisa sangat dekat. pada beberapa kejadian, saya membencinya. namun ada suatu perasaan hangat. yang meledak saat perpisahan itu. saat tangis remaja berteriak sekencang - kencangnya untuk pertama dan terakhir.

lelaki lainnya adalah seorang dengan kepribadian golongan darah b tulen. sedangkan saya adalah seorang dengan kepribadian glongan darah a tulen. karenanya mungkin secara natural kami berlawanan. namun mungkin juga berpasangan. saya membencinya. juga menganguminya sebagai orang yang sangat hebat. dan sedikit bangga, disamping iri, bahwa orang hebat ini pernah tidur seasrama dengan saya.
g a d
g a bm

g a d
g a em a
tapi kesepakatan bahwa mereka adalah c***a pertama kamu adalah kesepakatan akal. bukankah c***a adalah kesepakatan hati? bagaimana dengan perempuan - perempuan itu?

entah c***a atau bukan, namun mereka muncul tanpa saya rencanakan.

lelaki itu juga tidak direncanakan bukan?

memang, tapi kini saya ragu jika saya benar - benar pernah c***a pada perempuan. sulit melupakan perempuan tertentu memang 'penyakit' saya sejak 9 tahun lalu, hingga sekarang. selalu tersembunyi oleh keraguan yang bertambah dan berkurang. meski akhirnya ada yang cukup terlupa dan hilang bersama mayoritas perasaannya, namun ada yang tidak terlupa juga. ada pula yang saya ungkapkan dengan lugas dan jelas, namun tiba - tiba perasaan itu hilang juga.

Allah memang berkuasa untuk memunculkannya dan menghilangkannya dengan 'kun fa yakun'. namun biasanya memang berproses. dan tiap kali saya berada dalam lingkup perasaan ini dan berkenaan dengan perempuan, saya lebih sering kesakitan. ironisnya, salah satu hal yang paling menyakitkan adalah saat saya menyakiti seorang perempuan karena perasaan itu hilang. itulah salah satu latar belakang kenapa kini saya memilih untuk tidak menjalin hubungan perasaan dengan perempuan yang berbeda atau sama. saat ini, saya pikir saya akan sangat mudah menyakiti perasaan perempuan secara sengaja maupun tidak. saya rasa itu sangat dosa. itulah pula salah satu latar belakang keragu - raguan saya tentang setiap perasaan yang saya rasakan pada perempuan.


pertanggungjawaban kata c***a sangat besar (hingga disensor di sini -_-). mungkin aneh, katakan saja bahwa aqidah c***a saya cukup sama dengan kebanyakan orang, hanya beda madzhab fiqih. ketika iwan fals berkata 'aku c***a kau saat ini, entah esok hari, entah lusa nanti, entah', saya tidak yakin akan ada perempuan yang tidak tersakiti. namun setidaknya baru itu yang saya bisa, menc**tai saat ini, dan mungkin hilang nanti. saya masih belum paham. sebagai produk fana, mengapa ada c***a yang abadi bersama manusia yang fana.
d em
d em

saya lebih mantap untuk bergerak dalam c***a yang lebih global. saya, secara naif, percaya pada omong kosong yang berbunyi 'benci lebih mudah menyebar daripada c***a'. dan omong kosong lain yang berbunyi 'kebencian dan c***a pada seseorang akan menular pada orang - orang disekitar kita'. karenanya dengan mantap saya pernah mencoba menengahi pertengkaran dua orang gadis di tempat saya beraktivitas. bukan demi tanggung jawab sebagai pemegang jabatan yang berwenang. bukan tanggung jawab sebagai teman. namun usaha untuk 'tawashou bil marhamah' yang semoga bisa menebus dosa saya. usaha saya mungkin belum banyak, namun saya malah serasa jadi korban di antara perang kedua belah pihak.

don't meddle between fight of two chicks ^_^.

saya melihat bahwa salah satu omong kosong yang saya percayai nampaknya memang berlaku. saya mulai memahami hal - hal yang membuat israel dan palestina sulit berdamai (disamping isu agama). saya mulai memahami, bahwa memahami dan ikhlas menerima perbedaan satu sama lain adalah bagian dari sub-topik pelajaran c***a. lalu saya mula merasa harus mundur dari perselisihan ini karena lelah, saya menyerahkan perselisihan ini pada Allah. belajar memahami mereka berdua dan percaya bahwa mereka berdua pun sedang belajar memahami satu sama lain. sampai saat ini, jika mengetahui bahwa mereka belum baikan, entah mengapa batin saya sangat sakit. dan saya ada perasaan bahwa mereka membutuhkan perselisihan ini, bahwa mereka belum boleh berbaikan karena belum siap. aneh. namun saya berharap, betapa indahnya saat mereka bisa menc***a.
d em
d em

ya... sampai saat ini sih belum ada pelajaran lain mengenai c***a. cukup melelahkan untuk dipelajari. toh saya juga belum tentu menc**tai diri sendiri. pada suatu waktu mungkin saya akan terlupa sebagian materi, atau memperbaharui pemahaman yang sudah saya ingat.

mengapa harus c***a? tidak cin**?

pingin aja.

bagaimana kalau cin*a?

rasis? jangan de -_-.

atau *i*t*

it? information technology?

kalau ***ta ***ta ***ta?

ta? te-a? tugas akhir? argh! yah ta memang sesuatu yang ingin segera saya kerjakan meskipun tahu penderitaan orang - orang yang mengerjakan ta.

oh ya? seperti ***ta dong, kamu harus melaluinya meski tahu penderitaan orang - orang yang mengalaminya (secara kamu lebih banyak deket dengan orang dengan cerita patah hati daripada kisah sukses).

haaaah???
g a d
kau membuatku mengerti hidup ini
g a bm
kita terlahir bagai selembar kertas putih
g a d
tinggal ku lukis dengan tinta pesan damai
g a em
dan terwujud harmoni
g a d
g a bm g a
(sebagai lanjutannya, suatu saat kita akan berbincang tentang seorang bocah 4 tahun lalu, dan ***ta ^_^)
[end] d g
g d …x
lirik dan kord diambil dari: http://gudanglagu.com/p/padi/padi-harmony/?cp=all
gambar diambil dari: http://xkcd.com

Comments

gilak, lama juga nulisnya -_- baru beres diedit jam 12 pas
This comment has been removed by the author.

Popular posts from this blog

Dialog LXXX: Banyak Jalan Menuju Tomorrowland (Bag. 1/2)