Bigband Fantasy

fany kecil sedang berjalan pada malam yang rintik di kampus bandung saat tiba-tiba tersesat di new york. hingar bingar malam. musik dan musik. brass bertarung dengan bass dan piano. bagi fany, itulah new york. fany kecil sendirian di sana, namun ia merasa senang berada di tempat yang sering dia idamkan. dia hanya mengenal tempat itu dari dongeng-dongeng teman mainnya. kini, dia mendengarnya langsung.

fany kecil melewati sekumpulan anak-anak cina. dia pikir mungkin inilah chinatown atau pecinan. anak-anak cina itu diasuh oleh seorang cina tua yang penuh haru. lucu. mereka juga membawa dua orang pribumi. seorang gadis kecil dari mereka dengan suara anak kecilnya bermain di winter wonderland. gadis lugu yang suka bicara ini bisa bermain apa saja sesukanya. dia mengucapkan sesuatu pada fany kecil. selamat natal dan tahun baru, katanya. aneh, menurut fany kecil. natal kan masih dua puluh hari lagi.

lelaki kurus dengan ikatan rambut yang aneh tapi menarik memimpin teman-temannya yang kemerahan. mereka pribumi yang tak punya rumah. kadang mereka berjalan pelan. tapi sesekali mereka berlari sangat kencang. meski bukan hal paling menarik yang dia temukan di new york, fany kecil menyukai hal itu.

tiba-tiba sayup-sayup kendaraan plat b mendekat. kendaraan bangsat-bangsat jakarta. bangsat-bangsat ini kebanyakan bermata sipit dan melaju seenaknya. fany kecil tertabrak oleh salah satu kendaraan itu. dia terlempar ke konstelasi pegasus dan jatuh di harajuku, tokyo, negeri jepang. fany kecil termangu dan tiba-tiba dia sudah berada kembali ke new york. tempat ia kembali menemukan bangsat-bangsat jakarta itu bermain seenaknya, dan dia sangat suka. hal paling menarik yang dia temukan di new york. lalu mobil-mobil plat b mereka pergi lagi. datang, main seenaknya, lalu pergi dengan keributan. seperti mobil-mobil plat b di bandung, pikir fany.

lapar membuat fany kecil harus berputar-putar. lalu dia memberanikan diri berjalan meninggalkan tempatnya. agar bisa kembali lagi ke titik dia berada sekarang, fany kecil meletakkan sesuatu. lalu dia melangkah dan tanpa sadar sudah berada di atas bintang-bintang yang berkelip seperti emas. di tikungan, dia melihat orang-orang bertumpuk mengais makanan. fany kecil tidak suka berdesak-desakan dengan orang. dia juga tidak ingin ketinggalan di keramaian new york. jadi dia kembali ke sana. tempat dia mengantukkan pikirannya. agak terlelap.

saat fany kecil masih mengantuk, monster-monster salamander amfibi ganas merayap keluar dari rawa. merangkak-rangkak, mereka mencuri rasa mengantuk dari fany kecil. fany kecil mengejar mereka. dan merekapun berkejaran. seperti mafia new york berkejaran dengan detektif dan sidekick-nya. fany kecil heran dengan kelompok mereka yang terdiri dari anak kecil, orang paruh baya, dan perempuan tunanetra. satu lagi hal yang menarik dari new york, kata fany kecil. saat fany kecil mendapatkan kembali rasa ngantuknya, monster-monster salamander ganas itu meloncat kembali ke dalam rawa. saat itulah fany kecil benar-benar memanfaatkan rasa kantuknya.

karenanya, hingar bingar new york terasa bagai lagu nina bobo bagi fany kecil. padahal dia telah sampai di puncak dari gedung tinggi di new york. gedung kirana namanya. namun sayang bagi fany kecil. matanya terpejam meski berkali-kali dia berusaha membelalakkannya agar dapat melihat pemandangan indah dari atas gedung. tapi telinganya tidak bisa ditutup. new york masuk ke dalam tidurnya saat dari atas gedung, fany kecil jatuh.

***********************
"i don't wanna wake up in a city that cannot sleep"
frank sinatra -new york new york
saat terbangun, fany kecil berada di aula barat itb. keluar, beli tahu stick yang enak, dan kembali ke utara. malam minggu telah larut namun kampus masih ramai oleh mahasiswa dengan keributan yang mereka ada-adakan. sampai di tempatnya, dia mendapatkan tidur yang sebenarnya. merasa bersyukur masih mendapatkan desember tahun ini.


Comments

ariandy yoga said…
Wuih mantap betul tulisanmu!

EYD nya jangan lupa! Huruf besar di awal kalimat! :D
apa itu hurup besar jaaa??

btw di sini mah ga pake hurup besar :p

Popular posts from this blog

Dialog LXXX: Banyak Jalan Menuju Tomorrowland (Bag. 1/2)