Prolog

bersamaan dengan hari yang diawali satu sinaran fajar, kumasuki duniamu. mencari tempat duduk di jiwamu. jiwamu yang unik. dengan beragam kemelut dan jaring laba serta sarang burung. aku melihat air dan api bertarung diliuk angin. entahlah. aku merasa itu cahaya. ini aku. seseorang yang mengenal dirimu. mungkin lebih dalam dari dirimu, ibu dan ayahmu, atau teman-temanmu. yah, setidaknya aku terus berusaha mengenal dirimu. mengetahui perabot antik di jiwamu. getar-getar dari dipol-dipol yang berloncatan dan mengalir di neuronmu. detak jantungmu yang kadang kencang, kadang lemah. lalu hatimu yang begitu rapuh. izinkan aku datang. melakukan apa yang aku bisa untuk saling menambah wawasan denganmu. sebab aku yakin, kamulah cahaya. seperti namamu. aku ingin mengenalmu, setidaknya lebih dalam dari sekedar tahu bahwa namamu fajar fauzi hakim. hm?

Comments

Popular posts from this blog

Dialog LXXX: Banyak Jalan Menuju Tomorrowland (Bag. 1/2)