Darul Arqam Hari Itu: Sabtu, 29 April 2006

operasi plastik pun tidak akan menghilangkan kenangan. ada yang tidak berubah, meskipun ada yang asing. sepi dan sedikit asing, tapi inilah rumah kita dulu. saya datang , berniat memberikan pengetahuan tentang itb. tapi gambar-gambar ini adalah hasil yang lebih berarti.








asrama pojok, gelap dan angker. namun hari itu terasa tenang tanpa kekerasan. entah nanti malam.














rumah mang ohir, mari berdiskusi tentang matinya bisnis warung mang ohir.












hit basket, hilmi, imam, jamal, anton, indra, risman, irman, dkk. baru. olah raga dan olah mata. namun sepi.












dapur, tetap kebul tetap ngebul, demi ompreng dan sahur.













kelas putri, ruang rapat serba acara. legal ataupun ilegal.












tiang bendera, perhatikan baik-baik. pemandangan asing di sekitar kelas. para santri biasa upacara di sini.



















rumah pembina, rumah pak agus barkah di dekat celah mabal.











gentong, air surga dan air neraka, berpadu menjadi solusi anti dehidrasi










koperasi, minimarket dengan tinta printer, cd kosong dan tembok yang warna wani. percaya atau tidak.











anak-anak pembina, bermain tanpa gangguan fajri lagi.











kantor irm, perkenalkan kantor baru yang cerah namun sepi dan berantakan. seperti biasa.


pusaka, masih berbingkai. berdebu dan berjiwa kritis. pewaris jiwanya tidak ada.





kelas 6, nongkrong di pinggir jalan usai ujian kemuhammadiyahan. menunggu hari yang jemu agar segera berlalu.













bapak mas agung, ada dan masih gagah.

Comments

Popular posts from this blog

Dialog LXXX: Banyak Jalan Menuju Tomorrowland (Bag. 1/2)