Dialog VI: Mirror

kamu menghapusnya?

ya.

sesuai dengan yang dia minta?

kuharap. tapi dia pasti komen, lama banget ya cuma ngehapus doang.

iya, padahal cuma ngehapus doang. kamu benar-benar melakukan itu untuknya?

iya, mencoba mengingat keadaan yang sama saat aku menyinggung rahasia teman di radio sekolah. aku memang jarang pikir panjang jika menyinggung orang. aku selalu menyerah untuk memahami perasaan orang lain sebab itu sendiri seringkali membuatku rugi. namun kali ini aku mencoba merasakan apa yang dia rasakan.

aku dapat memahaminya, bagi kamu mungkin itu bukan hal menyakitkan. bagi dia mungkin.

menghapusnya bukan hal yang dapat memperbaiki, namun setidaknya mungkin aku dapat sedikit mengurangi hal buruk.

menurutku itu malah hal yang baik.

mungkin. tapi sebenarnya aku tidak menghapusnya. hanya menyembunyikannya.

tapi cukup hebat untuk mengalah.

terima kasih.

hebat, seorang laki-laki lemah pendirian yang begitu saja tunduk pada kata-kata seorang gadis X-D!!! hehehehe...

biar!!

Comments

Popular posts from this blog

Dialog LXXX: Banyak Jalan Menuju Tomorrowland (Bag. 1/2)