Dialog XXXV: On Fire
delapan parpol juga tolak kepemimpinan agus
garut kembali memanasgarut, (pr).-
kompleks perkantoran pemkab garut, sejak selasa (17/7) pagi, diduduki massa yang menuntut bupati garut agus supriadi untuk mundur dari jabatannya paling lambat dalam dua hari ke depan. jika tidak, massa akan tetap menduduki kompleks itu sampai batas waktu yang tidak ditentukan.
massa berkerumun di pinggir kolam untuk melihat anak-anak menangkap ikan di tempat simbol kambing berdiri, di kantor bupati kab. garut, selasa (17/7). mereka "menduduki" kantor bupati garut sehingga aktivitas pelayanan publik lumpuh total hingga menjelang malam.*m. gelora sapta/"pr"
warga yang berjumlah ribuan itu langsung menyerbu masuk ke kompleks pemkab garut dari gerbang utama dan pintu lainnya. mereka melakukan sweeping ke ruang-ruang kerja, sehingga membuat para pegawai panik dan lari menyelamatkan diri. massa memasuki setiap ruang dan mengambil foto bupati yang terpajang di dinding-dinding kantor, lalu menghancurkannya.
massa juga melakukan aksi corat-coret di dinding perkantoran, menyatakan bahwa kompleks perkantoran itu sudah diduduki rakyat. di gedung tempat ruang kerja bupati berada, massa mencoretinya dengan tulisan "disegel rakyat" dan "diduduki rakyat."
mereka juga menempelkan bendera masing-masing organisasi di tiang-tiang bendera dan di patung domba garut yang berdiri di halaman depan kantor bupati garut.
di halaman depan itu, ribuan orang berkumpul mendengarkan orasi para juru bicara demonstran. selain meneriakkan tuntutan agar agus mundur dari jabatannya, mereka mencaci maki agus atas dugaan korupsi.
massa juga memenuhi halaman tengah kompleks perkantoran itu dengan menggelar pertunjukan pencak silat. sementara di halaman belakang dipenuhi berbagai bendera dari organisasi yang menolak kepemimpinan agus supriadi.
pada waktu bersamaan, ribuan orang juga mengepung pendopo kabupaten garut. mereka juga meneriakkan tuntutan yang sama bahwa agus supriadi harus mundur dari jabatannya.
sempat terjadi aksi saling dorong antara demonstran dan polisi akibat kesalahpahaman. peristiwa itu terjadi karena seorang mahasiswa demonstran tiba-tiba ditarik polisi, sehingga memancing amarah teman-temannya. namun aksi itu bisa diredam, setelah mahasiswa tersebut dilepas kembali oleh polisi.
terkunci
menjelang sore hari, karena desakan yang dilakukan terus- menerus, aparat keamanan akhirnya mengizinkan perwakilan mahasiswa untuk masuk ke lingkungan pendopo dengan pengawalan ketat. namun, rumah dinas bupati terkunci rapat. mereka akhirnya mencoreti terali rumah dinas itu dengan tulisan "disegel."
tak lama kemudian, massa yang berasal dari kompleks pemkab garut bergerak menuju pendopo dan bergabung dengan massa yang telah terlebih dulu ada di sana. setelah melakukan orasi bersama, massa gabungan itu bergerak kembali ke kompleks pemkab garut dan menduduki kompleks perkantoran itu.
"kami akan terus berada di sini sampai agus supriadi mundur dari jabatannya," kata salah seorang korlap demonstran, apit masduki.
hingga selasa malam, ratusan orang masih bertahan di kompleks tersebut. beberapa tenda juga telah didirikan di halaman depan kantor bupati.
pada kesempatan itu, puluhan perwakilan demonstran hadir di makorem 062/tarumanegara untuk melakukan tatap muka dengan pangdam iii/siliwangi mayjen tni george toisutta, danrem 062/tarumanagara kol. inf. adang sudjana, kapolwil priangan kombes pol. zaenal fatah, dan bakorwil priangan dedi gurnadi.
para perwakilan itu meminta agar pangdam memfasilitasi tuntutan mereka untuk menurunkan agus supriadi. mereka juga mengadukan berbagai penyelewengan yang diduga dilakukan oleh agus.
bukan hanya lembaga kepemudaan dan mahasiswa yang hadir di pertemuan itu. mereka yang hadir termasuk mui, kalangan partai politik, dan pegawai negeri sipil di lingkungan pemkab garut.
george toisutta mengatakan bahwa dia tidak mengambil sikap apa pun dalam konflik politik di garut. kehadirannya di pertemuan itu adalah untuk mendengarkan secara langsung tentang apa yang terjadi di garut. "saya tidak bersikap. saya hanya sounding dan akan menyampaikan apa yang mereka sampaikan kepada muspida jawa barat," katanya.
parpol menolak
sebelumnya, delapan partai politik besar menyatakan penolakannya atas kepemimpinan agus. delapan partai politik itu adalah partai keadilan sejahtera, pdip, partai golar, pkb, partai demokrat, pbb, pan, dan ppp.
dalam pernyataan sikap bersama yang dilakukan pada senin (16/7) malam, yang dibacakan oleh dr. h. helmi budiman dari pks, disebutkan bahwa delapan partai itu meminta kepada seluruh anggota fraksinya di dprd kab. garut untuk tidak melaksanakan fungsi legislasi dan budgeting kecuali fungsi pengawasan, sampai dengan adanya keputusan presiden. mereka juga meminta dprd kabupaten garut untuk melakukan langkah-langkah percepatan proses tindak lanjut hasil keputusan dprd, agar tercipta stabilitas daerah dan lancarnya roda pemerintahan kabupaten garut. juga disebutkan, partai-partai politik di garut meminta kepada seluruh elemen masyarakat agar tidak melakukan tindakan kekerasan serta menghormati proses hukum.
sesalkan bupati
sementara itu, gubernur jabar danny setiawan meminta agar semua pihak di kab. garut mampu menahan diri serta mencari proses penyelesaian dari konflik yang terjadi dengan cara yang baik. ia khawatir, jika proses penyelesaian masalah dilakukan dengan cara anarkis dan kurang arif, malah akan menimbulkan konflik berkepanjangan yang merugikan semua pihak.
padahal, proses pembangunan serta roda pemerintahan di garut harus tetap berjalan, sebagaimana mestinya. "begitu juga di lingkungan dewan kab. garut, disarankan, anggota dewan agar tetap melaksanakan hak dan kewajibannya, sebagaimana perundangan yang berlaku," katanya kepada "pr" di ciamis, kemarin.
di tempat terpisah, wagub jabar nu'man abdul hakim juga menyampaikan hal senada. pasalnya, pemberhentian bupati ada aturannya. boleh saja menunjukkan ketidakpercayaan, tetapi hormati proses hukum yang sedang berjalan.
"kalau menunjukkan ketidakpuasan dengan anarkis, akan memancing tindakan lainnya dan menjadi konflik horizontal. oleh karena itu, semua pihak harus menahan diri," katanya, ketika ditemui di hotel puri khatulistiwa, jln. raya jatinangor, sumedang, selasa (17/7).
nu'man pun menyesalkan pernyataan bupati garut agus supriadi dan jajaran dprd garut yang saling serang. menurut dia, bupati tidak perlu buat pernyataan terkait pembubaran lembaga dewan melalui dekrit presiden ri. "itu pernyataan dari mana, bentuknya kontraproduktif dan sangat negatif. tidak pernah kejadian presiden membuat dekrit untuk membubarkan dprd kab/kota. tidak ada mekanisme seperti itu," ujarnya. (a-132/a-97/a-158)***
Comments