Dialog XXXIX: L**e Is Compli-chemichalated

kata di atas disensor di dawniverse >:) tapi ada artikel menarik dari suplemen belia pikiran rakyat kemarin... info basi sih... dan sebenarnya saya ga mau mikirin ini

l**e is compli-chemichalated
yah seriusan disensor -_-'

aneh ya, ngedenger istilah pada judul di atas? hehe, jangan dong, itu istilah yang belia bikin sendiri. pasti banyak di antara belia yang pernah jatuh c***a dan mendengar istilah chemistry di dalam suatu hubungan. kadang, hubungan perc***aan yang enggak berlangsung baik dan sesuai rencana itu, disebabkan karena enggak adanya chemistry pada pasangan tersebut. si chemistry inilah, yang katanya bikin orang punya perasaan c***a. emang, sedahsyat apa sih pengaruh kimia yang ada pada c***a? yuk, cari tau barengan...

sampai sini masih ga tertarik -_-

yah beneran disensor juga -_-'

c***a emang bisa dateng dari mana aja. entah itu dari tatapan mata, sentuhan, atau tindakan fisik lainnya. siapa yang tau, setelah itu terjadi proses kimiawi yang sedikit rumit, tapi justru menambah rasa sayang kita kepada lawan jenis. menurut literatur yang belia baca, ada empat tahap proses kimiawi c***a:

1. terkesan atau penjajakan

adanya kontak antara alat indera dari dua orang yang akan jatuh c***a, bukan hanya pandangan mata. bau badan, pengalaman psikologis, perkembangan, dan faktor genetik, juga bisa ikut membangkitkan reaksi-reaksi romantis. hal ini mungkin bisa menjelaskan mengapa seseorang enggak bisa memberikan alasan kenapa ia tertarik pada pasangannya. mungkin, ia punya pengalaman psikologis atau bahkan faktor keturunan yang membuatnya tertarik pada melati dan bukan mawar. padahal, banyak orang bilang, mawar lebih cantik dan seksi.

faktor genetik? kalo seorang anak laki-laki punya tipe perempuan yang disukai yang merupakan turunan dari ayahnya, berarti secara genetik, semua anak laki-laki pada dasarnya suka perempuan yang setipe dengan ibunya donk!

itu juga kalo ayahnya nikah ma ibunya karena suka ^_^ berani ga, tanya abah soal tipe cewenya? eh.. katanya cewe ga suka kalo cowonya nganggap mereka seperti ibunya si cowok ya?

ga tahu. yang jelas, karena ibu suka anggrek sama mawar, ga heran aku suka anggrek dan mawar ^_^

itu sih kamunya yang mother complex -_-

2. ketertarikan

reaksi-reaksi romantis pada tahap satu tadi, merangsang produksi senyawa phenylethylamine, maupun senyawa lain seperti dopamine dan norepinephrine di bagian otak --sebuah senyawa yang bila mengalir ke seluruh tubuh akan menimbulkan perasaan gembira dan bahagia. namun, senyawa
phenylethylamine-lah yang paling penting dalam c***a. efeknya bisa membuat orang tersenyum malu-malu dan bahagia bila berjumpa dengan orang yang disukainya.

sayang, tahap ini enggak berlangsung lama karena ada keterbatasan tubuh dalam menghasilkan senyawa itu. hanya sekitar dua sampai empat tahun saja. so, apa boleh buat rasa tertarik pada seseorang, menurut para ahli, akan berakhir setelah kebutuhan phenylethylamine tak bisa dipenuhi otak lagi. ini mungkin salah satu penyebab, kenapa banyak orang yang patah hati karena putus dari pasangannya...

phenylethylamine... barusan juga ngobrol ma yoga soal hormon pembuat senang yang dirangsang habis2an ma narkoba. ini beda lagi ya? dan apa maksudnya phenylethylamine hanya bertahan 2 sampai 4 tahun? maksudnya hanya ada 2-4 tahun masa untuk tersenyum malu dan bahagia bila bertemu orang tertentu? nggak mungkin! efek phenylethylamine masih ada di saya sekarang sejak 7 tahun lalu!

dasar jomlo ga kongkrit -_- selama 7 tahun itu banyaknya ditahan-tahan itu phenylethylamine.

3. pengikatan

di sini tubuh menghasilkan senyawa endorphins, sejenis morfin yg berfungsi menenangkan dan mengurangi rasa sakit. efek dari senyawa ini adalah timbulnya perasaan damai, aman, dan tentram. itu sebabnya jika seseorang ditinggalkan pasangannya, ia menjadi gelisah dan marah. karena tak ada lagi produksi endhorpins alami, kemungkinan mereka akan mencari gantinya dengan endhorpins buatan yang didapat dari narkotik atau alkohol. namun, dengan dosis berlebihan endhorpins buatan itu justru akan merusaknya. tahap ketiga inilah yang lebih penting dalam kelangsungan hubungan c***a. jika hanya sebatas “mabuk kepayang”, maka orang cenderung mudah ganti pasangan begitu produksi phenylethylamine habis.

ah... endorphin saya ga ngerti sama yang ini... kimia emang bikin pusing! anak-anak jurusan kimia juga suka sok sibuk! musingin! tapi ada 3 cewe menarik di jurusan kimia ^_^...

4. persekutuan kimiawi

kelenjar otak kecil mengeluarkan oxytocin yang membangkitkan rasa nikmat selama berhubungan dengan pasangan dan menghasilkan perasaan puas. ini yang membuat sepasang manusia kian rukun dan intim.

jadi, oxytocin juga bisa bereaksi pada hubungan sesama jenis?

apakah kamu benar2 gay?0_0

bukan... tapi misal antara sahabat atau saudara... itu kan disebutnya 'yang membuat sepasang manusia kian rukun dan intim.' jadi kalo indonesia pingin damai, haruslah oxytocin ini diproduksi banyak2...

atur2lah -_-

hmm, sekarang belia juga percaya kalau ketidakcocokan dengan pasangan, bisa jadi diakibatkan oleh “si kimia” ini. kalau belia percaya juga nggak? ***

nggak! i hate chemistry!

oi, inget, ntar butuh kimia lo... mau ngambil komputasi material kan?

seingatku ga butuh kimia deh, kimia suck! ngulang sekali aku....

tisha_belia@yahoo.com, dari berbagai sumber

well... saat ini bunga yang bermekaran di pucuk pohon sekitar oktagon-tvst-comlabs-pln sudah hilang dibasuh hujan. namun tiba2 di itb banyak bermekaran mahasiswi menarik dengan baju berbagai warna dan parfum rupa2. tidak mungkin perbandingan mahasiswa dengan mahasiswi adalah 3 banding 1 seperti 2 tahun lalu. atau mungkin tingkat seleraku makin rendah?

Comments

Anonymous said…
gua percaya sama chemistry antar dua orang yang dimabuk cinta..

kalo bahasa hewannya sih 'feromon'..

manusia termasuk hewan juga loh...
kalau feromon itu dikeluarkan langsung dari tubuh kan? kelihatannya agak berbeda... atau mungkin mbak rime bisa memberikan penjelasan yang lebih baik tentang fisiologi tubuh manusia?

Popular posts from this blog

Dialog LXXX: Banyak Jalan Menuju Tomorrowland (Bag. 1/2)