Dialog LVIII: Chip

berawal dari rekan di buletin bits yang meminta saya untuk merangkum suatu tulisan dari majalah chip edisi 6/2003. tulisan yang ternyata memiliki tempat khusus di memori, lebih jauh lagi ia membuat saya mengenang suatu masa saat masih sering membeli majalah chip secara eceran. sejarah yang berhenti saat chip semakin mahal dan menurut teman-teman, isinya hanya iklan dan tips-tips gak penting. namun jika kalian terganggu dengan kehadiran saya berkeliaran di kampus, tidak nyaman dengan aktifitas saya di comlabs, tersakiti saat saya sibuk di form@t, sebal saat saya menolak untuk membantu karena alasan akademis, sentimen terhadap kelakuan aneh saya di sekretariat dka, muntah-muntah dengan lawakan-lawakan kering dari saya saat rapat pip, salahkan chip. dialah salah satu yang membawa saya ke sini, ke tempat saya dan anda kuliah.

tahun 97-99 an, akhir tahun yang dihantui oleh y2k. musibah dunia teknologi informasi yang diramalkan akan mengguncang dunia nyata (meski nyatanya tidak terlalu mengganggu). saya baru berkenalan dengan windows 95, yang pas pertama kali dinyalakan akan muncul suara rimba. setelah hanya mampu merubah theme selama beberapa minggu, baru saya mengetahui tombol start setelah ayah saya menggunakannya. dari sana saya dikenalkan dengan tic-tac-toe. barulah kemudian saya belajar corel 8 (atau 9 ya?) sendiri (pakai buku corel 6), privat microsoft word, membongkar komputer lama (dan tidak bisa memasangnya lagi secara utuh, sampai sekarang), juga berkenalan dengan hang, blue screen, dll. kakak dan terutama saya tertarik dengan komputer. kami mencari berbagai informasi mengenai komputer.

adalah kakak saya yang pertama kali membeli majalah infokomputer, namun menurutnya kebanyakan info yang ada hanya untuk pebisnis. entahlah, yang paling menarik bagi saya waktu itu adalah review game pharaoh. lalu kakak saya membeli chip tahun 99. entah apa pendapatnya tentang majalah yang namanya sama dengan game chip's challenge ini, namun chip jadi sering kami beli jika pergi ke bandung atau setiap orang tua kami pergi ke bandung, kami minta oleh-oleh majalah chip. setelah beberapa edisi, chip hadir di garut. kemudian saya yang jadi sering membelinya. chip waktu itu masih belasan ribu rupiah, dan selalu hadir di akhir bulan, kalau tidak di awal bulan berikutnya. kami tidak pernah berlangganan, saya lupa kenapa.

seperti sering berhubungan tapi ga terikat pacaran gitu kan?

dan itu berlangsung lama sampai sekitar tahun 2005 an. setelah itu saya mulai tidak rutin membelinya. paling hanya menumpang baca milik teman atau melihat-lihat (sampul) majalah chip baru di emperan depan salman.

beberapa bulan terakhir ini, mamat membeli chip untuk disimpan di akses publik , jadi saya sebenarnya bisa membacanya kapan saja selama ada di comlabs. namun kali ini saya dipinjamkan majalah chip lama untuk mengerjakan tugas. jadi saya leluasa mengenang masa itu dan masa sebelumnya. tidak ada firefox. google hanya search engine tersohor. ubuntu belum lahir. open source belum galak. ada review yang membahas software-software penangkal y2k. flashdisk mahal. ada artikel yang membahas bahwa media penyimpanan informasi makin ke sini makin tidak tahan lama. c # belum muncul. dotcom sedang booming, dan jatuh (meski saya tidak sadari). blogger belum diperhatikan. microsoft bermonopoli. asus paling jenius. amd masih panas. pentium iii pertama dikabarkan muncul dengan bentuk cartridge. ada kisah amd lawan intel, amd menang di harga. dan kisah lainnya yang sebenarnya tidak begitu saya pedulikan saat itu (mungkin, yang paling enak dibaca masih game review), namun membacanya sekarang menjadi sebuah wawasan yang berarti. dan membacanya waktu itu menjadikan saya seorang remaja yang bercita-cita menjadi ilmuwan atau pengusaha di bidang teknologi informasi, seperti william henry gates iii (waktu itu yah... sekarang sih sudah banyak panutan lainnya).

saya tidak seorang diri. kalau tidak salah, ada teman saya yang juga memilih informatika sebagai pilihan 1 di spmb dan lulus di pilihan 2 nya, teknik fisika, karena pengaruh majalah komputer dan komputernya yang sering rusak. sayapun memilih teknik fisika karena merasa bahwa fisika adalah dasar (dasssssaaaaarr banget) dari ilmu komputer. saya pilih yang teknik biar lebih praktikal (meski banyakan teori juga ternyata -_-) dan insya Allah mengerjakan tugas akhir di komputasi material, bidang yang paling menarik saya ke teknik fisika sejak spmb sebab berhubungan dekat dengan teknologi komputer. meski agak beda ekspektasi sih, saya kira komputasi material adalah 'material untuk komputasi' tapi ternyata 'komputasi untuk material' ^_^ ah sudahlah, gak terlalu melenceng koq, masih bisa disambung-sambungin. meski tadinya saya berniat mengambil teknik komputer di polban yang kebetulan saya lulus ke sana.

dan ini mungkin agak berlebihan (lebay kata anak-anak tpb dan mahasiswa bau kencur mah), namun salah satu yang menyebabkan saya berada di sini adalah chip. (nggak-nggak, saya gak akan bilang "terima kasih chip! maju terus!" cem testimonial atau iklan gratis aja, argh!) namun chip, dan media informasi tentang teknologi komputer lainnya telah berperan dalam pembentukan visi masa depan saya, dalam teknologi informasi.

terimakasih juga buat yang ngasih tugas merangkum artikel di chip, semoga buletin yang kita perjuangkan juga membentuk pandangan dan wawasan teknologi informasi warga kampus.

bilang aja 'semoga buletin bits menghasilkan orang-orang seperti saya' ^_^.

err... menghasilkan orang seperti saya yang gak sengaja ngehapus satu folder termasuk file hasil rangkuman tersebut? -_- gak deh...

sariwangi, saat sedang bolos dan berjuang merecover folder yang kehapus.

Comments

Popular posts from this blog

Dialog LXXX: Banyak Jalan Menuju Tomorrowland (Bag. 1/2)