Dialog L: Belum Ikhlas dan Suci untuk Kembali

dari sekian banyak topik, kisah inilah yang ingin saya angkat sebagai dialog ke 50 di dawniverse.

autisme ke-50, seharusnya tidak spesial karena bukan postingan ke-50 ^_^. yah.. whatever, sayapun akan lebih banyak mendengarkan saja kali ini. silahkan berkeluh kisah.

jika teringat akan form@t, saya masih dalam kekhawatiran akan
ini dan juga akan hilangnya nuansa keshalihan yang telah diperjuangkan pendahulu-pendahulu form@t. karena itu saya berkali-kali berniat dan mencoba untuk menyelenggarakan kembali ta'lim.

apa hubungannya ta'lim dengan kejomloan?

bukan masalah djablay!!! tapi... ya silahkan baca lagi postingan saya tersebut; bukan yang bagian komiknya ya... -_-. sebenarnya sudah sejak november-desember tahun lalu saya merencanakan mabit, seperti yang pernah diselenggarakan dulu waktu saya masih tpb. namun meski pemateri dan tempat berhasil ditemukan oleh agus suherman -atau mungkin nurdin waktu itu- namun kami masih kurang sdm (tentunya sdm harus dari angkatan tua, sebab subjeknya angkatan muda) dan kurang ngumpul untuk membicarakan proses teknisnya, materinya, sosialisasinya, dan bagaimana-bagaimana lainnya. jadi lapur lah... semua fokus pada pip2008 -dan hampir semua teman-teman format angkatan saya fokus pada urusannya masing-masing. lalu setelah saya melihat hal ini, saya semakin merasa tertuntut untuk mengadakan kegiatan keagamaan entah itu dalam bentuk mentoring, ta'lim, atau mabit. setelah saya membicarakan dengan anak-anak form@t yang lain baik itu angkatan muda atau tua (tentu saja kepada angkatan muda tidak saya sebut-sebut perihal ini, saya katakan saja bahwa saya khawatir bahwa anak-anak 07 belum punya kelompok mentoring di tiap jurusannya) ditentukanlah sistem ta'lim. nurdin mengusulkan pula untuk mengadakan ta'lim keputrian, lalu sayapun mengamanatkan kepada ineu untuk menyelenggarakannya secara berkala. dan demkianlah saya memulai rencana ta'lim sejak 2 minggu lalu.

realisasi

ta'lim keputrian, dengan hanya ineu yang mengurus, tidak dapat dijalankan. tentu saja, apalagi dia kewalahan dalam menentukan waktu yang sesuai. sedangkan untuk ta'lim umum, pada hari rabu 2 minggu lalu sebenarnya sudah saya beritahukan kepada anak-anak form@t dalam rabu meeting bahwa kita akan melaksanakan ta'lim perdana pada hari ahad ba'da zhuhur di koridor salman. namun karena saya cukup sibuk waktu itu, maka saya lupa mengkonfirmasikannya lagi kepada nurdin yang mencari pemateri. sampai akhirnya hingga hari sabtu, lalu hari ahad, pemateri belum tersedia. saya mencoba mengganti pematerinya dengan agus suherman (ternyata di pulang ke garut), deri (dia juga ke garut), nurdin (lagi ada kegiatan), agus heri (... ups! ga kepikiran ^_^ lupa), ... masa saya harus terjun langsung dengan segala ketidaksiapan? saya telepon ineu untuk minta saran. dia menyarankan agar ta'limnya dibatalkan saja, sebab publikasinya mendadak dan pematerinya belum disiapkan. takut-takut nantinya malah tidak benar.

menghela napas.... astaghfirullah....

saya relakan waktu ini terlepas. kekesalan saya berkurang saat sorenya saya berjumpa dan bersalaman dengan nurdin di salman. saya katakan... yah.. mungkin ta'limnya lain kali saja... sejak saat itu saya berpikir untuk kembali.

kembali

kembali! ke masa saat saya lebih dituntut untuk berda'wah, dan harus mampu terlibat dalam prosesnya. kembali menjadi staff pr irm darul arqam yang senantiasa membina anggotanya dengan terlibat dalam kegiatan muhadharah, menjadi anggota hisapbu yang memberi hikmah kepada adik-adiknya dengan diskusi-diskusi keagamaan, menjadi peserta pkl yang meski terpaksa dan terbata berusaha menyampaikan kultum ba'da tarawih kepada masyarakat, menjadi santri yang dibebani tanggung jawab untuk melakukan da'wah Islam amar ma'ruf nahi munkar.

yah, mungkin ini saatnya kamu menyadari bahwa kamu harus turun tangan. padahal ketika dulu ada panggilan implisit untuk melakukan da'wah secara eksplisit, kamu gundah dan ragu sehingga dulu saya harus mengatakan ini kepadamu. dan kemudian kita terus bersembunyi dengan anggapan bahwa semua kesibukan dan bahkan hiburan yang kita lakukan adalah da'wah implisit.

namun kali ini menyangkut adik-adik saya. dan mungkin menyangkut diri saya sendiri.

dan menyangkut 'indirect motivation' dari 'orang itu' juga kan? ^__^

kesampingkan dahulu tentang dia -_- namun saya berpikir, bahwa dengan cara inilah 'begundal' seperti saya bisa 'naik kelas'. maka saya harus kembali. saya akan kembali.

berkobar tinggi panaskan bumi, membakar ladang dan rumah kami
darah syuhada mengalir suburkan negeri , tiada kata lagi, kami harus kembali
kami harus kembali, kami harus kembali, kami harus kembali, kami harus kembali

--izzatul Islam-kami harus kembali (or... apapunlah judulnya, lupa lagi)--
terbakar semangat, saya membayangkan bahwa saya akan mencoba membuat materi ta'lim, sebagaimana saya membuat materi pidato bahasa inggris atau kultum dahulu. atau mendiskusikannya bersam teman. namun tidak terjadi juga; ada kesibukan ini kesibukan itu, kemalasan ini dan itu yang ternyata cukup mengganggu. dengan masih berpikir bahwa suatu saat sayalah yang harus menyampaikan ayat-ayat Allah kepada adik-rekan anggota form@t, saya mencoba merencanakan ta'lim lagi pada hari ahad di waktu dan tempat yang sama; tanpa ada rabu meeting, tanpa publikasi lisan.

saya meminta bantuan nurdin lagi untuk mencari pemateri, dan dapat. kali ini saya bingung juga harus meminta beliau untuk memberikan materi apa sedang beliau sendiri meminta tor (term of refference?) dari materi ta'lim nya. tentu meski salah satu kekhawatiran saya adalah masalah pergaulan, saya tidak ingin materinya langsung menyinggung masalah tersebut. mungkin bisa diawali dengan sesuatu yang umum, yah... saya sampaikan saja kepada nurdin bahwa materinya adalah tentang 'peran mahasiswa dalam.... (ah, bahkan saya lupa lagi)'. entah, bagaimana selanjutnya nurdin menyampaikannya kepada pemateri. namun segalanya sudah deal. insya Allah tanggal 27 april ba'da zhuhur ta'lim akan diselenggarakan di koridor masjid salman. dan saya kirimkan sms jarkom kepada anak-anak form@t.

sehabis olah raga ahad pagi, nonton, dan tiba-tiba nampaknya saya terjangkit penyakit baru: ngantuk berat dan tertidur di sofa. hingga jam 11 sudah mendekati jam 12. tidak mungkin datang tepat waktu jam 12.30, apalagi saya belum mandi. saya baca sms yang masuk dan mendapat kabar bahwa nurdin tidak bisa hadir pada ta'lim ini. dia memberikan nomor kontak pemateri. jadi, siapa yang bakal mengordinir kegiatan? minimal, siapa yang menemani pematerinya? saat adzan zhuhur berkumandang, dengan agak lelah, saya hubungi deri, dan memintanya untuk menghandle ta'lim. sementara saya bersiap untuk berangkat.

namun ternyata saya bergerak terlalu lambat, pukul 1 kurang saya telepon deri dan mengatakan bahwa tidak ada anggota form@t yang datang. kang zam-zam badruzzaman (fi'03), pematerinya, menunggu sendirian sedari tadi di koridor salman.

astaghfirullah... ya sudahlah, saya bilang. dan sempat berpikir, untung saya tidak hadir di sana saat ini, kalau tidak, betapa malunya saya. lalu berangkat menuju kampus, untuk menghindari masjid salman dan menuju comlabs untuk menghadiri jema'at lain yang masih di bawah tanggung jawab saya juga. saya tidak mengecek apapun lagi mengenai ta'lim ini. baik menghubungi deri atau nurdin lagi, ataupun menuju tempat kegiatan sedianya dilaksanakan.

matahri terbenam dan nurdin menghubungi saya. dalam sms dia berkata bahwa kang zam-zam menunggu sampai jam 2! selama itu? apakah dia ditemani deri? wAllahu a'lam bish showab. lalu saya menceritakan masalah saya dan menitipkan maaf saya untuk kang zam-zam kepada nurdin. namun nurdin menyarankan agar saya meminta maaf langsung kepadanya. terbesit sedikit rasa tidak rela jika semua kekhilafan ada pada saya.

mau marah-marah menyalahkan anggota fom@t lain yang tidak datang? bisa saja. namun kamu lah yang bertanggungjawab.

memang sih... dan saya sampai saat ini belum berani untuk menghubungi kang zam-zam (padahal dia sudah mengisi comment di postingan ini dan rupanya dia mengenal akang-akang form@t angkatan atas kecuali anak 04... ah... malunya -__-, namun sepertinya terhapus saat saya mengupdate postingan ini, mungkin deri yang memberitahu alamat blog saya). setelah mencari kata-kata yang tepat dan atas saran mas ratno, akan menghubungi beliau.

bilang saja apa adanya, bahwa kamu ketiduran ^_^. terus karena mungkin tidak ada yang stand by di koridor salman, anak-anak form@t beranggapan bahwa ta'lim tidak jadi (lagi)... mohon maaf atas kekhilafan dan miskomunikasi ini.

heuh... yang pasti memang saya harus merendah... karena saya mungkin memang terlalu rendah untuk menjalankan da'wah...

belum

atas keberhasilan yang selalu tertunda dalam mengadakan ta'lim ini, saya merasa bahwa Allah menolak saya untuk kembali, karena dulu saya merasa meninggalkan jalan da'wah seusai lulus dari pesantren. atau mungkin karena saya belum ikhlas, mungkin masih ada sejumput riya, atau saya melakukan ini sekedar gengsi agar tidak kalah da'wah dengan para pendahulu form@t. atau mungkin saya masih banyak mendustakan ni'matnya dengan puluhan dosa dan do'a yang egois. atau mungkin saya masih belum serius, dan seharusnya saya sendiri memikirkan materinya, dan saya sendiri terjun langsung ke sana, dan saya sendiri, saya!

aries, mas ogen, oki, abdan, rifqi, fahd, dzul, erwan, dan kawan-kawan pejuang masa lalu... tolong aku! kalianlah yang biasa mengisi taushiyah!

ya, sekarang hanya ada kamu. dan kawan-kawan yang masih bisa kamu tagih pertanggungjawabannya, percayalah kepada mereka. namun ingatlah saat kamu mengeluhkan hal yang sama kepada aries dan deri, bahwa kita tidak bisa memberikan apa yang tidak kita miliki. mereka bilang itu tidak masalah, selama kita juga terus memperbaiki diri. lagipula, hingga kapan kita harus menunggu diri kita menjadi baik? sampai besok mati? atau sampai besok menikah? lagipula bukankah kamu lebih suka belajar sambil berbagi? sekarang sedang terjadi akselerasi perbaikan diri sebagai 'ekses' dari 'itu' ^_^, akan lebih baik jika sambil belajar, kaupun mengajarkan apa yang kamu punya. yah, seperti dulu jika belajar fisika bareng kawan-kawan, kalian bersedia berbagi karena sambil mengajar, kalian sepakat bahwa dengan itu kalian pun akan menghapal dan memahami apa yang diajarkan.

jadi sekarang belum saatnya untuk kecewa sampai putus asa. mulai dari hal yang paling tidak malas kamu lakukan: mengirimkan tulisan-tulisan bermanfaat ke milis form@t, mengawali tiap rabu meeting dengan taushiyah singkat, maupun menjadi suri tauladan yang baik bagi adik-adikmu (makanya, selain puasa nge-game, puasa ngupil juga deh!). lalu ambil setiap kesempatan untuk mengadakan ta'lim. memang tidak disarankan untuk 'trauma-mengambil-pemateri-dari-non-form@tters' gara-gara kejadian kemarin ^_^, ya lain kali mungkin bisa berhasil. tapi kang ali, kang adi, kang heri dan lainnya masih kakak kalian. dan saya yakin mereka masih bisa dimintai tolong.

dan ini saya kutip dari salah satu buku favoritmu:
seandainya hanya berpikir kecewa dan kecewa mungkin kita tidak pernah bijaksana dalam menyikapi sebuah kesalahan sehingga membuat kita lari dari jalan dakwah.

--kusmarwanti - catatan seorang ukhti--
be strong and stonger ^_^

p.s.: mungkin ini akan mengotori makna dari tulisan ini namun saya sendiri sedang khawatir mengenai lingkungan tempat saya bekerja, ada seorang yang sedianya adalah da'iyah namun dekat-sekali (dan mungkin berkhalwat) dengan seorang pria mulia yang bukan muhrim. ah sudahlah, saya tidak akan menasihati mereka karena toh saya kalah mulia dengan mereka. saya percaya saja bahwa mereka mampu menjaga hati dan pandangan. lagipula jika saya menasihati mereka, itu akan dikotori oleh motivasi lain...

Comments

Anonymous said…
sok ateuh nu sumanget,,
cobian ajakan ngobrol iman03, heri03, kang ali02, kang goris01..
Anonymous said…
fiuh,, speechless jar..

/*speechless tapi tetep komen :p */
kita memang bukan barisan malaikat. selalu ada jalan untuk kembali :)

nuhun, postinganna keren. janten papatah kanggo sim kuring.

Popular posts from this blog

Dialog LXXX: Banyak Jalan Menuju Tomorrowland (Bag. 1/2)